Harga Emas Antam 12 Februari 2025 Turun Rp 8.000 Per Gram, Tinggalkan Rekor Tertinggi: Simak Analisis dan Dampaknya
Jakarta, 12 Februari 2025 – Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mengalami penurunan signifikan hari ini, yakni Rp 8.000 per gram, menjadi Rp 1.432.000 per gram. Penurunan ini menghentikan tren kenaikan harga emas yang sebelumnya sempat menembus rekor tertinggi Rp 1.440.000 per gram pada pekan lalu. Fenomena ini memicu beragam reaksi dari investor dan masyarakat, terutama di tengah fluktuasi pasar global yang masih dipengaruhi ketidakpastian ekonomi.
Detail Perubahan Harga Emas Antam Hari Ini
Berdasarkan informasi resmi dari situs Logam Mulia Antam, harga buyback (harga beli kembali) emas juga turun sebesar Rp 7.500 per gram, menjadi Rp 1.415.000 per gram. Penurunan ini terjadi setelah harga emas Antam bertahan di level tertinggi selama tiga hari berturut-turut. Berikut rincian harga emas Antam per 12 Februari 2025:
- Harga Jual: Rp 1.432.000 per gram (turun Rp 8.000)
- Harga Buyback: Rp 1.415.000 per gram (turun Rp 7.500)
Penyesuaian harga ini sejalan dengan pergerakan harga emas dunia (spot gold) yang terkoreksi 0,8% ke level $2.150 per troy ounce, didorong penguatan nilai tukar dolar AS (USD) dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang meningkat.
Faktor Penyebab Penurunan Harga Emas
Analis pasar komoditas, Dr. Rina Wijayanti, menjelaskan bahwa penurunan harga emas Antam hari ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:
1. Penguatan Dolar AS: Indeks dolar AS (DXY) naik 0,5% ke level 105,2, membuat emas yang berdenominasi USD terlihat lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.
2. Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS: Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun menyentuh 4,3%, mengurangi daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
3. Pelonggaran Ketegangan Geopolitik: Meredanya konflik di Timur Tengah dan Eropa mendorong investor beralih ke aset berisiko seperti saham.
4. Kebijakan Bank Sentral: Sinyal The Fed (Bank Sentral AS) yang belum akan menurunkan suku bunga hingga paruh kedua 2025 turut menekan harga emas.
"Penurunan ini bersifat koreksi sementara setelah harga emas mencapai rekor tertinggi. Investor perlu memantau data inflasi AS dan perkembangan geopolitik untuk memprediksi arah harga ke depan," ujar Rina.
Respons Investor dan Masyarakat
Penurunan harga emas Antam hari ini disambut beragam. Sebagian investor memanfaatkan momen ini untuk membeli emas di harga lebih rendah. "Saya sudah menunggu harga turun untuk menambah investasi. Ini kesempatan baik sebelum harga mungkin naik lagi," ujar Andika, seorang pedagang emas di Pasar Baru, Jakarta.
Di sisi lain, masyarakat yang membeli emas di harga puncak pekan lalu merasa kecewa. "Saya beli emas saat harga Rp 1.440.000, sekarang turun Rp 8.000. Tapi saya yakin harga akan pulih dalam jangka panjang," kata Siti, seorang ibu rumah tangga yang berinvestasi emas untuk dana pendidikan anak.
Perbandingan Harga Emas Antam 2024-2025
Harga emas Antam sepanjang 2024-2025 menunjukkan volatilitas tinggi. Pada Januari 2024, harga emas Antam masih berada di kisaran Rp 1.250.000 per gram. Namun, kenaikan harga terjadi secara konsisten sepanjang tahun akibat ketegangan geopolitik, inflasi global, dan permintaan pasar yang tinggi. Pada Desember 2024, harga sempat menyentuh Rp 1.400.000 per gram, lalu mencapai puncaknya di Rp 1.440.000 per gram pada 8 Februari 2025.
Proyeksi Harga Emas Antam ke Depan
Para analis memprediksi harga emas Antam masih berpotensi naik dalam jangka panjang, meskipun fluktuasi harian mungkin terjadi. Faktor seperti ketidakpastian pemulihan ekonomi global, risiko resesi di Eropa, dan permintaan emas fisik dari China dan India akan menjadi pendorong utama.
"Jika The Fed mulai memotong suku bunga di akhir 2025, emas bisa kembali menjadi primadona. Investor sebaiknya tetap diversifikasi portofolio," saran Rina.
Tips Investasi Emas di Tengah Volatilitas
1. Beli Secara Berkala: Manfaatkan strategi dollar-cost averaging untuk mengurangi risiko fluktuasi harga.
2. Pantau Data Ekonomi Global: Perhatikan rilis inflasi AS, kebijakan bank sentral, dan situasi geopolitik.
3. Simpan Jangka Panjang: Emas cocok sebagai instrumen penyimpan nilai, bukan untuk trading harian.
Tidak ada komentar